Service


Selamat Datang di Azzahra elektronik melayani servis tv panggilan tlp 0838-2122-8114/0821-2135-7114 jika anda puas dgn service kami beritahu yang lain jika anda kurang puas beritahu kami

Rabu, 10 Januari 2018

Servise tv polytron MX HYPERBAND tidak bisa start.


Tv ini menggunakan komponen diantaranya:

IC reg power suply= F7N65.

IC junggle =HBT 00-04TG.

IC Vert      = STV 9302B.

FBT. FCM 20B061N.

pin(C/B+115V/Gnd/185v/Nc/H/Nc/BCL/+12/-12).

Tv polytron mx 5205R ini punya problem

GEJALA AWAL :

Jika dihidupkan hanya lampu led yang nyala saja ditombol dari panel depan maupun dari remot juga tidak bisa .

Buka tutup belakang lalu bersihkan dan ceck secara visual tidak ada tanda-tanda kerusakan yang terlihat chasis tv masih terlihat mulus tv ini memang terlihat belum lama dibeli oleh pemiliknya.

Seperti biasa menangani tv polytron yang standby langsung ganti pada:

C402:1uf/50v menuju jalur pin proteck.

T802: 2SC2235L. drive horisontal.

T506: C1815.(start-stop)

Cek pin 62 HBT normalnya 5V.

Cek /open T101: C388.

Setelah penggantian dan tv lalu coba dihidupkan tapi masih seperti gejala awal pencet-pencet dari remot maupun panel depan masih tidak ada respon sama sekali.

Weh...weh....lanjutkan!...

Langsung ceck pin ic HBT. 00-04TG. diantaranya:

pin 5 (reset) 5v =3,2v (drop).

pin 10(vcc 5v)  =4,8v (normal).

Pin 17 vcc +8v = 7,8v (normal).

pin 13 hor out  = 1,2v. (normal).

Setelah perbaikan jalur (reset) sampai berakhir di pin 5 Ic HBT 00-04TG, tegangan bisa mencapai 4,8v ini bisa dikatakan normal.

coba lagi tv dihidupkan ternyata sekarang ada respon mak!...Craaaak!!, logo POLYTRON muncul dilayar.

Melihat apa gambar baik-baik saja maka colokkan antena ke posisinya mak!...clepp!!, gambar dan suarapun nongol satu persatu ketika diprogram auto lagi.

Alhamdulillah...... akhirnya kelar juga setelah hampir lelah tenaga dan pikiran

ini,... Kalau rejeki tak akan kemana.

Problem tv polytron 

Selasa, 09 Januari 2018

Memahami cara kerja power-suply Polytron

Memahami cara kerja power-suply Polytron


MENGAPA power suply Polytron ?

Pada saat “stand-by” tegangan B+ dan tegangan keluaran lainnya masih rendah.
Pada saat “power-on” tegangan B+ dan tegangan lainnya kemudian baru naik menjadi normal




“Prinsip dasar SMPS dalam mengontrol tegangan keluaran B+ “ intinya diatur oleh “arus yang melalui photo-coupler IC502 LTV817 dari pin-1 ke pin2”
Jika arus makin besar, maka tegangan B+ akan makin turun. 
Sebaliknya jika arus makin kecil, maka tegangan B+ akan makin bertambah tinggi.
Pada saat stand by pin-POWER dari mikrokontrol ada tegangan “high”…..basis T506 ada tegangan…..dan T506 dalam kondisi “on”….artinya antara kolektor-emitor seperti di-short-kan. Akibatnya arus yang melalui photocoupler Pin-1 ke Pin-2 langsung seperti dishortkan langsung ke ground lewat….D511……dan lewat T506. Artinya disini arus yang melalui photocoupler akan makin besar. Oleh karena itu maka tegangan B+ dan tegangan keluaran lainnya menjadi rendah (turun).
Pada saat power-on tegangan kontrol power dari mikrokontrol berubah dari “high” menjadi “low”……basis T506 tegangannya menjadi nol………T506 “open” atau hubungan antara kolektor-emitor jadi terputus. Maka arus yang melalui photocoupler tidak lagi dishortkan oleh T506. Arus photocoupler ganti akan melalui IC504 KA431 lewat pin-3 dan ke ground lewat pin-2. Arus photocoupler menjadi lebih kecil, sehingga tegangan B+ naik menjadi normal.
Pin-1 KA431 mendapat tegangan B+ lewat R503, R542, R543. KA431 merupakan B+ “error detektor”…….atau “pengendali” agar tegangan B+ tetap terjaga stabil. Misalnya jika tegangan B naik….maka KA431 akan mengirimkan umpan balik lewat arus photocoupler agar sirkit bagian primer menurunkan tegangan B+. demikian pula sebaliknya seumpama tegangan B+ turun, maka arus photocoupler yang dikendalikan oleh KA431 akan memberi umpan balik ke bagian primer agar menurunkan tegangan B+.

RESUME :

Bagi mereka yang belum paham, maka jika tegangan B+ rendah kadang beranggapan bahwa ada kerusakan pada bagian power supply. Pada hal ini belum tentu benar.
Cek dulu tegangan pada basis T506. Jika ada tegangan sekitar 0.3v, maka hal ini menunjukkan bahwa pesawat masih dalam kondisi stand-by.
Jika pesawat di-power-on, seharusnya tegangan pada basis T506 merubah dari 0.3v menjadi 0v. Jika tegangan tidak mau berubah menjadi 0v, maka berarti bagian mikrokontrol belum bekerja (ada kerusakan)
Untuk memastikan apakah power suply normal……..maka shortkan saja basis-emitor T506 (atau istilahnya power suply dipaksa “on”)…….maka seharusnya tegangan B+ akan naik menjadi normal


TEGANGAN SUPLY 5v untuk mikrokontrol


Tegangan suply 5v untuk mikrokontrol pada saat “stand-by dan pada saat “power-on” mempunyai jalur yang berbeda.
Saat stand-by tegangan 5v diperoleh dari pin-15 tranfo switching….D504…..R514…..T505…..Reg 5v T504. 
Saat power-on tegangn 5v ganti diberikan (take over) dari pin-10 trafo switching…..D503…..R512……D510…..Reg 5v T504.

Kerusakan Regulator TV POLYTRON dengan IC HBT-00-02G


Kerusakan Regulator TV POLYTRON dengan IC HBT-00-02G

1.Daftar komponen bagian regulator

A.AREA PRIMER :
R528,R529,R530,R531 : 0.56 ohm
R 527 : 100 ohm
R 526 : 33 R/ohm
R 532 : 47K
R533 : 27K
R 534 : 470K
R524,R525 : 820 ohm
R522 : 560R/ohm
R 536 : 2K2
D516,D517 : IN5399
D515 : 6V2 500ma
D514 : 3V3 500ma
D513 : IN4148
T507 : C1815
T508 : 2SA1015Y
T509 : 2SC1815Y
IC501 : RQP7N65C
C517 : 27N/273
C518 : 6N8/682
C519 : 10N/103
C520 : 1N/102
2KV IC502 : LTV817

B.AREA sekunder :
D505 : STTH3L06 B+115v
D504 : HER104 B+38V
D503 : HER305 B+10V
D502 : HER305 B+ 15V
D501 : HER305 B-15V
D510,D511 : IN4007
D507 : IN4148
D506 : 8V2
D509 : 5V6
D512 : 5V6
D522 : 33V
R501 : 22K
R507 : 220R/ohm
R505 : 470K
R544 : 100K
R504 : 4K7
R542,R503 : 100K
R543 : 5K6+2-7
R502 : 2K7
R280,R281 : 0.39 ohm
R514 : 1R/ohm
R518 : 3R3/3.3 ohm
R515 : 8K2
R516 : 2K2
R519,R520 : 10K
R517 : 180R/ohm
R512 : 100R/ohm
R511 : 680R/ohm
R510 : 10R/ohm
R509 : 560R/ohm
R508 : 3R9/3.9 ohm
T502 :KTD882 B+8V
T503 : KTD882 B+5VB
T504 : KSC2328 B+5VA
T505 : KTA1023
T506 : 2SC1815
C507,C504,C532 : 331/330PF 1KV
C508 : 100uf/160V
C505 : 47uf/50V
C506 : 10uf/50v
C501,C502,C503 : 1000uf/25V
C262.C263 : 220uf/25V
C534,C535 : 100N/104
C528 : 221/220PF
C529 : 2N7/272
C530 : 47uf/25V
C514 : 470uf/16V
C513 : 100uf/16V
C512 : 10uf/50V
C511 : 470uf/16V
C510 : 10UF/50V
C509 : 100uf/16V

2.Beberapa kerusakan yang timbul dan analisanya: 

A. Jika LED standby nyala berkedip cepat
cek/ganti C503 1000uf/25V sering kering/turun kapasitas,cek/ganti C520 1N/102 2KV 
B. Jika output sekunder rendah/turun naik gak stabil
Cek/ganti IC502/opto LTV817,ic 504 KA431A,cek/ganti D514 3V3 500Ma 
C. Jika R517 180 ohm selalu terbakar
cek D512 5V6,T505 KSA1023,jika masih tetap terbakar,cek/ganti R519,R520 10K ganti menjadi 6K8/5K6 
D. Untuk mengetahui normal tidaknya rangkaian acmatic
supaya ON terus cabut jumper kawat J516/cabut salah satu kakai R520 10K,tapi cabut dulu juga salah satu kakai R518 3R3/3.3 ohm B+ flyback 
E. Jika ic RQP7N65C short terus saat pertama start sebelum dipasang ic baru lagi 
cek tegangan di gate maximal 0.8V,cek juga T509 2SC1815,T508 2SA1015,T507 C1815,C520 102/2KV,IC502 LTV817,ic 504 KA431 
F. Jika tegangan gak stabil travo ACmatic bunyi menderik
cek/ganti C522 150UF/ 400V,C520 102/2KV 
G. Jika TV start susah
cek/ganti C505 47UF/50V,C503 1000UF/25V 
H. Tampilan raster ada garis2 miring tak beraturan kadang warna kadang tidak 
cek/ganti C512,C510 10UF/50V,C509,C511 470UF/16V...


Power Supply Polytron

Power Supply Polytron


Ringkas, murah, sederhana, praktis dan super mepet karakteristiknya. Di daerah Penulis, merk yang satu ini lumayan laris manis, berimbas juga dengan semakin banyaknya garapan merk ini yang masuk ke bengkel. Sebagian besar disebabkan karena problem power supply.
Rekor pertama ditempati oleh problem R517 yang gosong terbakar hingga sering menyebabkan rusaknya ic micom, sensor remot, zener pada panel tombol, ic reset, ic tombol sentuh, ic memori dan komponen aktif sepanjang jalur 5VD. Bisa saja semua komponen aktif disepanjang jalur 5VD rusak, sebagian atau bahkan masih normal semua, tergantung tingkat keparahan kerusakannya.
Pada skema berikut ini telah Penulis tambahi dengan beberapa Test Point (TP), digunakan ketika proses perbaikan, yaitu titik-titik pengukuran tegangan untuk mengetahui normal tidaknya tegangan pada tes poin-tes poin tersebut. Pada beberapa model, skema masih tergolong sama, ada beberapa bagian kecil yang berbeda (nilai/tipe yang digunakan dan kode komponen), akan tetapi secara global dapat disamakan dengan skema berikut.

Keterangan Tes Poin (TP)


TP1. Tegangan B+.
TP2. Tegangan 47V, pada beberapa model menggunakan 38V.
TP3. Tegangan Aux 12V, pada beberapa model menggunakan 10V.
TP4. Tegangan supply regulator 5VD (kolektor T504).
TP5. Tegangan 5VD, emitor T504, supply tegangan standby micom.
TP6. Kolektor transistor standby (T506).
TP7. Basis transistor standby (T506).
TP8. Tegangan 5VA.
TP9. Tegangan 8V.
Sebaiknya skema dan test point di atas Pembaca hafalkan lokasi titiknya, karena di sini Penulis akan menggunakan tes-tes poin tersebut dalam artikel-artikel selanjutnya tentang power supply polytron.

Kode Komponen

Jangan terpaku dengan kode komponen yang dipakai di skema. Karena pada beberapa model, transistor T506 mungkin saja adalah transistor regulator 5VD atau transistor lainnya. Pahami fungsi transistor dalam diagram, bukannya menghafalkan kode komponen yang tercantum.
Suatu ketika ada teman Penulis yang curhat tentang servisannya, bukannya garapannya selesai, malah tambah kebul-kebul (alias tambah parah). Servisan tambah parah setelah dia membaca dari sebuah blog dan menerapkannya, di sebuah blog ditulis T506 diganti baru dengan tipe C1815. Asal main ganti aja, tidak tahunya kalau T506 pada garapannya adalah transistor swith 50V (T505 pada skema). Seandainya saja di mesin yang sedang dia garap transistor T506 adalah transistor dibagian primer yang aslinya A1015......ckckckckck.

Paksa ON dan paksa OFF/standby

Pastikan sebelum memaksa ON dan OFF, R518 (2,7ohm 2W) resistor supply B+ ke FBT dilepas terlebih dahulu.


Untuk memaksa ON, hubung singkatkan TP7 dengan GND (basis T506 dengan GND).


Untuk memaksa standby, hubung singkatkan TP6 dengan GND (kolektor T506 dengan GND).


Hasil Pengukuran

Hasil pengukuran tegangan pada titik-titik tes poin pada kondisi normal, nilai minimum, tanpa beban output horisontal (R518 dilepas). Bandingkan hasil pengukuran antara kondisi dipaksa ON dengan dipaksa OFF/standby.

Kondisi dipaksa ON
TP1, Tegangan B+, terukur 110V s.d 115V.
TP2, Tegangan 47V, terukur 40V (pada beberapa model terukur 30V).
TP3. Tegangan Aux 12V, terukur 10V (pada beberapa model terukur 8V).
TP4. Kolektor T504, terukur 8V (pada beberapa model terukur > 6V)
TP5. Emitor T504, terukur 5V s.d 5V2 (semua model)
TP6. Kolektor transistor standby (T506), terukur > 20V.
TP7. Basis transistor standby (T506), terukur 0V.
TP8. Tegangan 5VA, terukur 5V
TP9. Tegangan 8V, terukur > 7V5.


Kondisi dipaksa OFF/standby
TP1, Tegangan B+, terukur > 25V.
TP2, Tegangan 47V, terukur 12V (pada beberapa model terukur 10V).
TP3. Tegangan Aux 12V, terukur < 3V (pada beberapa model terukur < 2V).
TP4. Kolektor T504, terukur 8V (pada beberapa model terukur > 6V)
TP5. Emitor T504, terukur 5V s.d 5V2 (semua model)
TP6. Kolektor transistor standby (T506), terukur 0V.
TP7. Basis transistor standby (T506), terukur 0V8.
TP8. Tegangan 5VA, terukur < 2V.
TP9. Tegangan 8V, terukur < 2V.


Regulator 5VD

Komponen-komponen regulator 5VD terdiri dari R517, D512, C513, C514, C513 dan T504. R517 dan D512 (zener 5V6) berfungsi sebagai regulator utama, yaitu mengambil dan menurunkan tegangan dari kolektor T504, R517 sebagai penurun atau penahannya dan D512 sebagai stabilisernya. Sedangkan T504 difungsikan sebagai penguat arus, yang akan menguatkan arus dari tegangan yang ada pada basisnya, tegangan emitor akan sama dengan tegangan pada basis akan tetapi arus lebih besar (karena dikuatkan oleh transistor T504). Tegangan output pada kaki emitor T504 yang pada skema disebut sebagai 5VD. Tegangan 5VD ini digunakan sebagi tegangan supply untuk ic micom. Dalam keadaan standby ataupun ON, tegangan 5VD harus tetap/stabil pada tegangan 5V.

Darimana Sumber Tegangan untuk Regulator 5VD?

Ketika standby, tegangan pada kolektor T504 mengambil dari kolektor T505 (A1023). Yang pada saat standby, T505 tersebut dalam kondisi terswith (melewatkan tegangan dari kaki emitor ke kolektornya), sedangkan kaki emitor T505 (A1023) dihubungkan dengan output sekunder power supply pada C505 (47uF/50V) yang ketika standby terukur hanya sekitar 8 sampai dengan 12V, jadi sangat aman untuk diturunkan menjadi 5V oleh regulator 5VD.


Ketika ON, tegangan kolektor T504 mengambil dari D510, sedangkan T505 (A1023) ketika kondisi ON tidak berfungsi karena tidak diswith/bias. D510 dan melalui R512 mengambil tegangan dari output 12V (C503 – 1000uF/25V) yang ketika ON terukur sekitar 8 sampai dengan 12V. Sangat aman untuk diturunkan menjadi 5V oleh regulator 5VD.


Regulator 5VA dan Regulator 8V

Transistor T503 dan komponen pendukungnya berfungsi sebagai regulator 5VA. Transistor T502 dan komponen pendukungnya berfungsi sebagai regulator 8V. Tegangan keluaran dari kedua regulator ini dipakai untuk mensupply perangkat-perangkat/blok-blok pada TV ketika ON. Kedua regulator ini menurunkan tegangan dari output 12V (C503 – 1000uF/25) yang terukur sekitar 12V ketika posisi ON. Sedangkan ketika posisi standby, tegangan pada C503 terukur sekitar < 3V, begitu juga pada output kedua regulator tersebut, yaitu masing-masing sekitar < 3V juga.

ON dan Standby

Transistor T506 (C1815, C2236), berfungsi sebagai swith utama power supply. Ketika tegangan pada basis T506 cukup untuk menswith T506, maka kolektor T506 sama dengan terhubung dengan emitor (GND), yang berarti T506 mengkonsletkan tegangan pada D511 (1N4007) sekaligus memberi bias kepada T505 (A1023) untuk segera swith. Karena D511 dikonsletkan ke GND oleh T506, secara otomatis bagian primer power supply akan mengikuti dengan menurunkan semua tegangan outputnya untuk masuk ke mode standby. Yang sebenarnya bukan masuk ke mode standby, akan tetapi primer dipaksa untuk mengeluarkan tegangan serendah mungkin pada outputnya.
Sebaliknya ketika ON, tegangan pada basis T506 terukur 0V, kolektor T506 menjadi High Impedance, alias tidak mengubung, sehingga T505 tidak lagi terbias dan D511 tidak lagi dikonsletkan dan primer akan mengeluarkan tegangan kerja berdasarkan tegangan kerja error amp pada rangkaian.

Sabtu, 06 Januari 2018

Kerusakan pada tuner tv

gejala yang timbul akibat kerusakan pada Tuner  Tv, yaitu:

1. TV tidak bisa menangkap gambar dan suara.

2. Gambar dan suara tidak bersih/tidak normal.

3. Gambar kadang ada dan kadang juga hilang.

4. Saluran VHF baik tapi sebaliknya tidak dapat menerima saluran UHF.

Untuk memastikan apa yang terjadi pada tuner dan bagian pendukungnya, kita bisa melakukan beberapa langkah perbaikan sebagai berikut:

VT (Voltage Tuning)

Jika tidak ada tegangan sama sekali (0 volt) maka gambar dan suara tidak ada. Namun jika tegangannya berubah-ubah (catatan: bukan pada saat search), ini akan mengakibatkan gambarnya berlari-lari (sinyal berubah-ubah). Jika tegangan sumbernya tidak sampai 33 volt maka sebagian saluran tidak didapatkan (misalnya saat ini ada 20 channel, ternyata hanya dapat 8 channel).

Pada umumnya yang selalu bermasalah di bagian tuner ini adalah sekitar bagian VT. Untuk yang lainnya, saya rasa sangat jarang ( sepengetahuan saya).

Tegangan catu  daya tuner (MB)

Jika tegangan catu daya pada tuner tidak ada (0 volt),  maka sudah dipastikan gambar dan suara pada televisi tidak akan ada. Tegangan kurang akan mengakibatkan gambar buram. Dan jika tegangan berubah-ubah dapat mengakibatkan sinyal berubah-ubah seperti yang saya bilang di atas.

Tegangan Kontrol (VL)

Jika tegangan UHF tidak ada, biasanya masalahnya dari IC Program pin UHF; dapat mengakibatkan televisi tidak dapat menerima channel yang menggunakan saluran UHF seperti Trans, Indosiar, RCTI, SCTV, Global TV dan lainnya. Untuk saluran VHF misalnya TVRI 1 dan TVRI 2.

AGC

Kerusakan pada AGC dapat mengakibatkan gambar tidak mau bersih (seperti banyak semutnya), tapi kerusakan AGC sangat jarang terjadi pada tuner.

Jumat, 05 Januari 2018

Cara merubah font redmi 4x

Cara Ganti Font MIUI 8 Gak Pake Ribet


PanduanXiaomi.com – Kali ini akan membagikan Cara mengganti Font MIUI 8 tanpa Daftar MIUI Theme Designer, Tanpa Root, Tanpa QuickShortcut Maker, Tanpa iFont, Tanpa Aplikasi pihak ketiga lainnya. Cara ini benar benar gampang.


Para ROM China, kita di bebaskan untuk mengganti Font. Tapi pada ROM Global, kita sedikit dipersulit untuk Mengganti Font. Ada sih caranya tapi diharuskan untuk mendaftar di MIUI Theme Designer terlebih dahulu, lalu menggunakan Quick Shortcut manager dll sebagainya.


Hal yang membuat Ribet adalah Daftar MIUI Theme Designer, karena kita diharuskan menunggu beberapa hari. Kalau hoki bisa cuma dalam waktu 2 hari. Kalau lagi gak hoki, bisa saja butuh waktu 1  minggu, bahkan tidak diizinkan / approve sama sekali. nyesek kan? Nah, bagi kamu yang bernasib kyk gitu, sekarang coba cara ini.


Berikut Cara Mengganti Font MIUI 8 Gak paket ribet :


Persiapan :


ROM Global atau ROM Base Global


Peringatan : semua theme / font yang sudah kamu download atau import akan hilang.


Langkah Langkah Mengganti FONT MIUI 8 gak pake ribet


Pertama , Masuklah ke Pengaturan > Additional Settings> Kemudian pilih Lokasi.


Kemudian, ubah lah lokasi mu menjadi India .


Setelah Selesai mengatur lokasi ke India. Silahkan BukaPengaturan > Installed App > Kemudian Cari lah aplikasiTheme.


Kemudian Clear Data aplikasi Theme tersebut.


Setelah selesai Clear Data., silahkan Kembali ke Home Screen.


Carilah Aplikasi Theme ( Ini aplikasi Bawaan HP ) .\


Sekarang Tampilan Theme mu akan berubah. Akan ada pilihan Font.


Silahkan Cari Font Sesuka mu atau search Moby Font


Untuk mengubah Font. Silahkan Cari Font nya. Kemudian Download.


Setelah Proses Download Selesai,Silahkan Tekan Apply.


Maka akan muncul Box kecil yang Meminta Reboot. Tekan saja Reboot / OK.


Untuk mengganti Font, memang diharuskan Untuk Reboot.


Tadaaa. Sekarang kamu berhasil Ganti font.


Itulah cara gampang mengganti Font pada MIUI 8. Caranya sangat simple bukan? kita tidak lagi perlu daftar di MIUI Theme Designer, gak perlu Root, gak perlu TWRP, gak pake QUick Shortcut maker, gak pake iFont.


Suber: http://www.panduanxiaomi.com/tips-dan-trick/cara-ganti-font-miui-8-gak-pake-ribet/

Service tv panggilan bandung

Service tv panggilan

Azzaha Elektronik menerima panggilan service tv, mesin cuci, kulkas, Ac dll.  Jika anda mempunya barang elektronik yng rusak seperti tv,...